Selasa, 31 Mei 2016

PAGUYUBAN ONTHEL DJOGJAKARTA

Paguyuban Onthel Djogjakarta
IMG_6325

Paguyuban Onthel Djogjakarta atau lebih dikenal dengan nama Podjok merupakan wadah atau komunitas bagi para pecinta sepeda onthel yang ada di Yogyakarta. Sepeda onthel dipilih karena sepeda onthel diinilai memiliki nilai historis yang tinggi, abadi, dan kepopulerannya tak lekang oleh waktu. Podjok lebih ingin dikenal sebagai sebuah paguyuban, karena mereka lebih menekankan rasa kekeluargaan dan keberadaan Podjok dimaksudkan sebagai rumah guyub para pecinta sepeda onthel di Yogyakarta.

lahir dari ide tiga orang anak muda, yaitu Towil (seorang agen eksportir), Bagus Satrito (seorang pengusaha pengirimin barang), dan Ananta (seorang pelukis). Ketiga anak muda itu memiliki kegelisahan akan keisimewaan Jogja, tentang ppolusi, kenaikan harga BBM, keramahtamahan masyarakat Yogyakarta, kebudayaan, dan keinginan mereka untuk mengembalikan Kota Jogja sebagai kota sepeda. Akhirnya pada hari Minggu Kliwon, 19 November 2006 bertempat di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Podjok resmi berdiri.

Podjok memiliki sebuah filosofi yang ditampilkan melalui logo paguyuban mereka. Logo Podjok terdiri dari blangkon Jogja, stang sepeda, lampu sepeda, dan tulisan Paguyuban Onthel Djogjakarta yang ditulis secara melingkar. Blangkon Jogja menjadi sebuah lambang budaya khas dari Yogyakarta. Stang sepeda, sebagai pralambang pengarah jalan, paguyuban ini nantinya mau dibawa ke mana. Lampu sepeda diumpamakan sebagai penerang yang akan selalu menyoroti setiap perjalanan da juga kegiatan Podjok. Terakhir, tulisan yang dibuat melingkar dimaknasi sebagai lingkaran universal, yang menggambarkan jika anggota Podjok berasal dari berbagai latar belakang, baik profesi, agama, suku, ras, dan lainnya.

ANGKRINGAN KOPI JOSS TUGU YOGYAKARTA

Angkringan Kopi Joss Tugu Yogyakarta


Salah satu hal yang terkenal di Yogyakarta adalah penjual angkringannya. Angkringan juga sering disebut dengan nasi kucing. Disebut nasi kucing bukan karena makanan kucing tetapi karena porsi nasi angkringan yang sedikit seperti yang biasa diberikan untuk makanan kucing. Namun porsi nasi angkringan yang sedikit tersebut justru menjadi ciri khas dari nasi kucing itu sendiri.
Diantara banyaknya penjual angkringan di Yogyakarta, ada beberapa tempat angkringan yang cukup terkenal salah satunya adalah Angkringan Tugu. Walaupun Angkringan Tugu terdiri dari banyak penjual dengan berbagai nama, namun nama yang paling dikenal adalah Angkringan Lik Man.
Seperti angkringan kebanyakan, disini juga akan ditemukan nasi kucing yang berisi teri ataupun oseng-oseng tempe. Selain itu terdapat gorengan dan lauk yang mendukung lainnya. Namun salah satu yang khas dari Angkringan Tugu ini adalah kopi Joss nya. Yang menarik dari kopi ini adalah selain kopi panas, di dalam gelas juga di beri arang panas yang diangkat langsung dari tungku.

Menu Unggulan

  • Sego Kucing (Nasi Kucing)
  • Kopi Jos 

Harga

  • Kopi Jos: Rp. 3.000 - Rp. 5.000 (tergantung penjual)
  • Teh Panas: Rp. 1.500 - Rp. 2.000
  • Nasi Kucing: Rp. 2.000,-
  • Aneka Gorengan: Rp. 500 - Rp. 2.000
  • Aneka Sate: Rp. 1.000 - Rp. 5.000
  • Minuman Sachet: Rp.1.500 - Rp. 3.000

Daftar Menu

  • Nasi Kucing (oseng tempe dan teri) 
  • Kopi Hitam
  • Kopi Jos
  • Teh
  • Teh Jahe
  • Susu Jahe
  • Aneka Minuman Sachet
  • Aneka Gorengan
  • Aneka Sate (bakso, usus ayam, ati ayam, telur puyuh)

Jam Buka

  • 17.00 - tengah malam (sampai dagangan habis)
  • Buka setiap hari 

Cara Menuju Lokasi

  • Dari perempatan Tugu Yogyakarta lurus ke selatan menuju Jl. Mangkubumi
  • Sebelum sampai di perlintasan kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta, berhentilah di sebelah utara stasiun
  • Deretan angkringan kopi jos terletak di sisi bagian utara Stasiun Tugu Yogyakarta tersebut

Metode Pembayaran

  • Tunai
  • Tidak menerima pembayaran dengan kartu debit/kredit
  • Ambil makan dan pesan minuman terlebih dahulu, setelah selesai baru bayar 

Tempat Parkir

  • Memadai untuk sepeda motor
  • Tidak memadai untuk mobil (disarankan untuk parkir di seputar Jl. Mangkubumi) 
  • Biaya parkir: Rp. 1.000,- untuk sepeda motor dan Rp. 2.000,- untuk mobil (tanpa karcis)

Wi-Fi

  • Tidak ada 

Info Penting

  • Angkringan Tugu mulai ramai setelah pukul 18.00 setiap harinya
  • Anda dapat bersantap langsung di warung tenda atau sambil duduk lesehan di trotoar di sekitar angkringan
  • Bagi yang membawa anak kecil, harap berhati-hati karena angkringan bersebelahan langsung dengan jalan raya.
  • Tidak ada area bebas asap rokok.

ALUN - ALUN KIDUL YOGYAKARTA

Alun - Alun Kidul Yogyakarta
alun_alun_kidul_jogja

Kasultanan Yogyakarta merupakan salah satu kerajaan Islam di pulau Jawa yang mempunyai Alun-alun yang luas yang terdapat pada bagian depan Keraton Yogyakarta yaitu (Alun-alun Utara ) dan alun-alun yang terdapat pada bagian belakang keraton yogyakarta yaitu ( Alun-alun Selatan ). Kedua alun-alun tersebut mempunyai fungsinya masing-masing.

Manakala Alun-alun Utara merupakan tempat berkumpul bagi masyarakat yang mempunyai watak ribut maka alun-alun Selatan berfungsi sebagai penyeimbang watak tesebut.

Alun-alun Kidul Yogyakarta dikenal dengan nama Alkid diyakini sebagai tempat istirahat ( palereman ) bagi para Dewa. Oleh karena itu alun-alun tersebut sekarang ini banyak digunakan orang sebagai tempatngleremke ati atau menentramkan hati banyak orang.

Pada masa lalu, Alun-alun kidul yogyakarta ini banyak digunakan untuk acara-acara tertentu seperti latihan ketangkasan prajurit keraton, berbagai kegiatan latihan digelar seperti :
Setonan : ketangkasan berkuda.
Manahan : lomba memanah dengan posisi duduk bersila.
Rampok Macan : lomba adu harimau.
Masangin : Latihan konsentrasi dengan berjalan diantara dua pohon beringin (ringin kurung) yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.

Saat ini sudah tidak ada prajurit yang melakukan latiihan ketangkasan di tempat tersebut. Areal yang terbuka dan berfungsi sebagai ruang publik dan arena hiburan untuk masyarakat. Setiap hari, tempat ini banyak didatangi oleh masyarakat dari berbagai usia.

Walaupun sudah banyak perubahan fungsi dari Alun-alun Kidul, setidaknya ada satu hal yang tidak berubah yaitu tetap mampu menjadi tempat untuk menenangkan hati. Walaupun sekedar duduk-duduk dan bercengkrama sambil menyaksikan aktivitas yang dilakukan orang di dalam Alun-alun Kidul.

Sebagai salah satu icon Yogyakarta selainTugu Jogja, Malioboro, Keraton dan Tamansari, Alun-alun Kidul merupakan salah tujuan wisata favorit wisatawan. Alun-alun Kidul merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi para pendatang yag bermukim di Yogyakarta sebelum kembali pulang ke daerah asalnya masing-masing.

PANTAI KUKUP GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

Pantai Kukup

pantai+Kukup


Pantai Kukup Gunungkidul dapat ditempuh dari kota Yogyakarta dengan mengendarai kendaraan selama 5 jam. Pantai Kukup merupakan salah satu pantai yang populer diantara deretan pantai diwilayah ini. Pantai ini memiliki pasir yang putih terhampar luas yang menambah keindahan pantai ini. Pantai Kukup ini mempunyaii daerah laut dangkal yangu cukup tenang berjarak sekitar 100 m dari bibir pantai.

Daerah dangkal ini di batasi dengan gundukan terumbu karang pada ujung pantai seakan melindungi pantai dari hempasan ombak besar. Daerah dangkal di tepi pantai Kukup tersebut berisi terumbu karang, bintang laut dan berbagai macam ikan hias laut unik dan berbagai macam biota laut lainnya dapat dengan jelas anda lihat dari atas.

Jika terjadi pasang surut, pantai ini msih digenangi oleh jernih terutama didaerah-daerah rendah yang terisolasi. Disini kita dapat mencari ikan hias yang mungkin terjebak di kubangan tersebut. Anda bisa berjalan kaki sampai ke ujung pantai bila laut sedang surut.

Hati dengan keberadaan bulu babi atau landak laut ditempat ini terutama didaearah dangkal yang jernih bersama biota laut lainnya. Jangan sampai dipegang atau terinjak dengan telanjang kaki karena bulu babi memiliki duri yang sangat beracun yang dapat menyebabkan infeksi, rasa nyeri, kejang dn ada beberapa kasus dapat menyebabkan henti napas.

Di sebelah timur dari pantai Kukup ini terdapat sebuah pulau karang yang diberi nama Pulau Jumino. Antara Pantai Kukup dan pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan yang dapat dilewati oleh wisatawan yang akan melihat pulau tersebut dari dekat.

Di pulau Jumino tersebut terdapat sebuah gardu pandang yang sengaja dibangun untuk para wisatawan yang ingin menikmati pemandangan laut lepas dari pulau tersebut.

Di tebing sebelah barat pantai kukup ini terdapat banyak gua –gua karang yang sering dipakai bermain oleh wisatawan dan tempat berteduh dari teriknya sinar matahari. Beberapa dari gua-gua tersebut digenangi dengan air laut yang didalamnya juga terdapat biota laut lainya.

Lokasi

Pantai Kukup terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Sekitar 1 km sebelah timur obyek wisata pantai Baron atau 25 km ke arah selatan dari Wonosari Gunungkidul Yogyakarta

Akses

Dari Yogyakarta anda harus sampai di Wonosari terlebih dahulu dengan jarak 40 km. Dari Wonosari ambil jalur ke arah wisata pantai Kukup Baron yang berjarak sekitar 22 km ke arah selatan.

Harga Tiket

Tiket paket wisata 8 pantai : Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, Sundak, Pulang Syawal dan Poktunggal sebesar Rp. 4.000,-.

Fasilitas

Fasiitas yang terdapat di pantai ini terbilang cukup lengkap dan memadai yang terdiri dari tempat parkir, musholla, wc umum, warung makan, penginapan dan berbagai tempat penjualan pernak-pernik khas dari pantai kukup ini. Juga terdapat pedagang ikan hias laut maupun terumbu karang yang di perdagangkan disepanjang pantai.

CANDI BOROBUDUR

CANDI BOROBUDUR


Candi Borobudur merupakan monumen Buddha termegah dan kompleks stupa terbesar di dunia yang diakui oleh UNESCO. Bangunan Candi Borobudur secara keseluruhan menjadi galeri akan mahakarya para pemahat batu.

Jauh sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja dan katedral-katedral agung ada di Eropa, Candi Borobudur telah berdiri dengan gagah di tanah Jawa. Bangunan yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia ini ramai dikunjungi oleh peziarah pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11. Umat Buddha yang ingin mendapatkan pencerahan berduyun-duyun datang dari India, Kamboja, Tibet, dan China. Tidak hanya megah dan besar, dinding Candi Borobudur dipenuhi pahatan 2672 panel relief yang jika disusun berjajar akan mencapai panjang 6 km! Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni.

Relief yang terpahat di dinding candi terbagi menjadi 4 kisah utama yakni Karmawibangga, Lalita Wistara, Jataka dan Awadana, serta Gandawyuda. Selain mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajaran-ajarannya, relief tersebut juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu. Bukti bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia adalah pelaut yang ulung dan tangguh dapat dilihat pada 10 relief kapal yang ada. Salah satu relief kapal dijadikan model dalam membuat replika kapal yang digunakan untuk mengarungi The Cinnamon Route dari Jawa hingga benua Afrika. Saat ini replika kapal yang disebut sebagai Kapal Borobudur itu disimpan di Museum Samudra Raksa.

Untuk mengikuti alur jalinan kisah yang terpahat pada dinding candi, pengunjung harus berjalan mengitari candi searah jarum jam atau yang dikenal dengan istilah pradaksina. Masuk melalui pintu timur, berjalan searah jarum jam agar posisi candi selalu ada di sebelah kanan, hingga tiba di tangga timur dan melangkahkan kaki naik ke tingkat berikutnya. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga semua tingkat terlewati dan berada di puncak candi yang berbentuk stupa induk. Sesampainya di puncak, layangkanlah pandangan ke segala arah maka akan terlihat deretan Perbukitan Menoreh, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu yang berdiri tegak mengitari candi. Gunung dan perbukitan tersebut seolah-olah menjadi penjaga yang membentengi keberadaan Candi Borobudur.

Berdasarkan prasasti Kayumwungan yang bertanggal 26 Mei 824, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga antara abad ke-8 hingga abad ke-9, berbarengan dengan Candi Mendhut dan Candi Pawon. Proses pembangunan berlangsung selama 75 tahun di bawah kepemimpinan arsitek Gunadarma. Meski belum mengenal komputer dan peralatan canggih lainnya, Gunadarma mampu menerapkan sisteminterlock dalam pembangunan candi. Sebanyak 60.000 meter kubik batu andesit yang berjumlah 2.000.000 balok batu yang diusung dari Sungai Elo dan Progo dipahat dan dirangkai menjadi puzzleraksasa yang menutupi sebuah bukit kecil hingga terbentuk Candi Borobudur.

Borobudur tidak hanya memiliki nilai seni yang teramat tinggi, karya agung yang menjadi bukti peradaban manusia pada masa lalu ini juga sarat dengan nilai filosofis. Mengusung konsep mandala yang melambangkan kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha, bangunan megah ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni dunia hasrat atau nafsu (Kamadhatu), dunia bentuk (Rupadhatu), dan dunia tanpa bentuk (Arupadhatu). Jika dilihat dari ketinggian, Candi Borobudur laksana ceplok teratai di atas bukit. Dinding-dinding candi yang berada di tingkatan Kamadatu dan Rupadatu sebagai kelopak bunga, sedangkan deretan stupa yang melingkar di tingkat Arupadatu menjadi benang sarinya. Stupa Induk melambangkan Sang Buddha, sehingga secara utuh Borobudur menggambarkan Buddha yang sedang duduk di atas kelopak bunga teratai.

Menikmati kemegahan Candi Borobudur tidak hanya cukup dengan berjalan menyusuri lorong dan naik ke tingkat teratas candi. Satu hal yang jangan dilewatkan adalah menyaksikan Borobudur Sunrise dan Borobudur Sunset dari atas candi. Siraman cahaya mentari pagi yang menerpa stupa dan arca Buddha membuat keagungan dan kemegahan candi lebih terasa. Sedangkan berdiri di puncak candi di kala senja bersama deretan stupa dan menyaksikan sinar matahari yang perlahan mulai lindap akan menciptakan perasaan tenang dan damai.